Sabtu, 31 Januari 2009


Resensi buku non Fiksi

Mengupas Kekuatan MEDIA

Judul Buku : Yang Tersembunyi Di Balik Media Penulis : Graeme Burton Penerbit : Jalasutra Tebak Buku : 282 Halaman

Media memang merupakan hal yang tidak bisa lepas dari khalayak. Semua jenis media baik itu televisi, radio atau surat kabar memiliki kekuatan tersendiri sehingga khalayak tetap menggunakan media-media tersebut.

Buku kategori komunikasi yang berjudul ' Yang Tersembunyi Di Balik Media" adalah buku hasil dari penulis Graeme Burton. Graeme Burton adalah seorang Lektor senior komunikasi di Filton Technical College, Bristol.

Buku ini merupakan buku yang sanagt bermanfaat sekali. Di dalam buku ini diulas tentang media. Graeme Burton sangat lengkap sekali menyajikan pemahaman mengenai media. Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana awalnya sebuah media berdiri, sebuah media bisa terwujud karena dari seseorang yang memiliki modal yang sangat besar dan juga mampu untuk mengelola perusahaan media tersebut. Di buku ini dijelaskan pula bagia-bagian/orang-orang yang berperan dalam perusahaan media, sehingga struktur organisasi media terwujud dengan baik dan sistematis.

Graeme Burton juga menjelaskan secara rinci mengenai komponen-komponen yang ada dalam sebuah perusahaan media dan juga diberikan beberapa contoh mengenai anggaran biaya di beberapa perusahaan media yang sudah terkemuka. Dalam dunia media, audiens adlah hal yang penting untuk mengukur sukses atau tidaknya suatu media. Di dalam bab 8 di buku ini, dijelaskan tentang audiens, dari mulai definisinya sampai dengan sikap-sikap audiens.dan juga dalam bab 9 di buku ini dijelaskan tentang efek-efek yang ditimbulkan dari media, dimana efek merupakan hal yang sangat penting dari sebuah media.

Menurut saya, buku ini sanagt baik untuk dibaca, trelebih bagi mahasiswa jurusan komunikasi dan juga bagi para dosen. Namun, tidak ada salahnya juga jika orang-orang yang tidak terlibat dalam bidang komunikasi, ikut juga membaca buku ini, karena di dalam buku ini terdapat banyak manfaat yang bisa dipelajari. Buku ini juga sangat cocok bagi orang-orang yang berniat untuk mendirikan sebuah perusahaan media. Buku ini bisa dijadikan panduan bagi orang-orang yang bercita-cita mendirikan media, karena dalam buku ini dijelaskan semuanya mengenai media.

Gaya bagasa yang disajikan dari buku ini cukup mudah dipahami, tetapi ada sedikit kata-kata asing yang disispikan dalam tulisan di buku ini. Namun, secara keseluruhan saya cukup senang membaca buk ini karena dapat menambah wawasan dan juga isi bacaan seolah-olah ditulis seperti sebuah cerita, sehingga yang membaca buku ini tidak merasa bosan. Cakupan mengenai media yang dituliskan di buku ini adalah cakupan media internasional, seperti contonya Perusahaan film Peramount, Warner, Columbia, dll.

Dari sedgi penampilan cover, dalam buku ini, ilustrasi cover buku ini juga cukup amenarik dan dengan menampilkan gambar-gambar yang berhubungan dengan media, membuat pembaca yakin akan kualitas isi buku ini.


Widia Ratna J
Broadcast

02C070804

Resensi buku fiksi
Dilema Usia Dewasa

Judul buku : Hot Chocolate

Penulis : Kinyosan
Penerbit : Cinta
Tebal Buku : 264 Halaman


Novel yang berkategori metro chick ini merupakan novel yang sangat menarik sekali. Sebelum saya membahas tentang isi novel ini, saya akan menglas sedikit tentang biografi penulis. Novel berjudul " Hot Chocolate " ini merupakan hasil karya penulis Kinyosan. Kinyosan adalah nama pena dari penulis ini. Nama sebenarnya adalah Ari Wulandari. Kinyosan lahir di kota Tulungagung pada tanggal 11 januari 1987 dan dia adalah alumni dari universitasa Gadjah Mada jurusan sastra Indonesia, dan sekarang beliau bekerja sebagai script editor di Multivision Plus Jakarta. Kinyosan memiliki segudang prestasi dalam bisang menulis. Cerpen-cerpennya pernah dimuat di beberapa majalah remaja lalu dia juga pernah meraih juara II lomba Nasional Gemara Baca Tulis Tingkat Perguruan Tinggi yang diselnggarakan oleh Klub Perpustakaan Indonesia Pusat tahun 1999. Prestasi Kinyosan tidak berhenti sampai di situ saja, dia juga telah menulis beberapa novel dan salah satunya adalah novel " Hot Chocolate,' selain itu juga Kinyosan menerjemahkan beberapa buku seperti Oliver Twist karya Charles Dickens.

Mengenai novel ' Hot Chocolate," novel ini mengisahkan tentang kehidupan perempuan bernama Berlian. Berlian yang berasal dari Surabaya, terpaksa menjadi perempuan metropolitan (Jakarta) karena profesinya sebagai script editor di PH Intan Perdana. Kehidupan menjadi wanita yang umurnya hampir tiga puluh tahun, membuat Berrlian mendapatkan berbagai macam tantangan, dari mulai pekerjaan hingga jodoh. Dalam kehidpan Belian, hadir Bondan dan Bimo yang menjadi teman kerjanya. Dimata Berlian, Bondan adlalah sosok yang sempurna, begitu juag dengan Bimo, dimata Berlian, Bimo adalah sosok laki-laki idaman. Dan Bimo menyukai Berlian, namun Berlian tidak merasa yakn dengan Bimo. Kemudian masalahpun terjadi ketika Bondan menghilang dari kehidupan Berlian, saat Bondan menghilang, semua menjadi kacau, semua pekerjaan Bondan beralih ke tangan Berlian sehingga Berlian merasa dirinya tidak bisa menghadapi ini semua.

Berlian merasa dilema dengan kehidupanya, terutama dalam msalah cintanya. Umurnya yang hampir tiga puluh, menuntut dirinya untuk segera menikah, namun Berlian belum saja mendapatkan jodoh yang sesuai. Hati berlian bingung, Berlian memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Bimo, namun Berlian bingng dengan perasaam dirinya kepada Bondan. Berlan merasa bahwa dirinya menyukai Bondan, tetapi Bondan telah memilih Belinda (Model kontroversia) untuk menjadi kekasihnya, dan mereka akan segera menikah.

Setelah Bondan kembali dari sifat menghilangnya itu, Bondan ternyata akan melangsungkan pernikahannya dengan Belinda dan kabar itu membuat Berlian sedih dan tidak bisa menerima kenyataan, terlebih lagi, Bondan tidak mengundang Berlian untuk datang ke pernikahannya itu. Namun, kekacauan terjadi saat orangtua Bondan memaksa Berlian untuk menghadiri pernikahan Bondan. Saat Berlian berada di pernikahan tersebut, Bondan melihat Berlian dan Bondan mengajak pergi Berlian dan akhirnya acara pernikahan Bondan dengan Belinda menjadi gagal dan akibatnya, Belinda menyalahkan Berlian. Belinda mengaggap Berlian itu sudah merebut Bondan dari dirinya. Padahal semua itu tidak benar.

Setelah masalah it berakhir dan mreka damai, Berlian mendapatkan proyek dari Mr Jamal (Produser Intan Perdana) untuk bekerjasama dengan Belinda dalam pembuatan film "Supermodel" dan Belinda menjadi pemeran utama dalam film tersebut. Fil " Supermodel" sukses, namun kisah cinta Berlian dan Bimo tidak suskses karena Bimo teralah berpaling, Bimo memilih Belinda untuk menjadi kekasihnya dan sebulan lagi mereka akan menikah. Hati Berlian kembali merasa sakit, Berlian merasa bahwa tidak ada orang yang menyayanginya. Namun disisi lain, ternyata selama ini Bondan menyukai Berlian dan itu sebabnya pernikahan Bondan dengan Belinda gagal. Saat Bondan mengungkapkan perasaannya pada Berlian, Berlian merasa tidak yakin dan Berlian tidak mau terluka lagi dengan cinta. Berlian kemudian memutuskan untuk pulang ke Surabaya, hal itu dilakukan agar dia bisa melupakan semua masalahnya. Namun, awalnya Bondan tidak setuju Berlian pergi, tetapi pada akhirnya Bondan mengizinkan Berlian pergi. Sebelum kepergian Berrlan ke Surabaya, Bondan sudah memberikan serangkaian janji pada Berlian dan janji itu membuat hati berlian senang.

Menutut saya, novel ini sangat seru dan layak untuk dibaca. Inti dari novel ini adalah menceritakan kehidupan wanita dewasa yang mengalami dilema dalam percintaanya. Dalam novel ini tidak diceritakan apakah Berlian dan Bondan menjalin hubungan yang lebih atau tidak, sehingga membuat pembaca menjadi penasaran. Pesan yang dapat diambil dari novel ini adalah perjuangan dan cinta. Kinyosan memberikan pesan moral bahwa dalam kehidupan itu harus selalu ada perjuangan. Saya juga mengomentari mengapa judul novel ini adalah " Hot Chocolate," pendapat saya adalah mungkin karena tokoh Berlian sangat menggemari minuman Hot Chocolate yang dianggapnya dapat menenangkan pikiran dan menghilangkan sterss. Gaya bahasa dari penulisan novel ini juga sangat mudah dipahammi karena bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan meskipun segmentasi novel ini adalah segmentasi untuk dewasa, tetapi tidak ada salahnya jika remaja juga membacanya. Dari segi penampilan cover, cover novel ini juga sangat menarik. Dengan menampilkan ilustrasi seorang wanita yang sedang memegang secangkir hot chocolate, itu menegaskan bahwa wanita tersebt adalah Berlian dan disebelah sososk Berlian, diberikan juga ilustrasi seorang pria yang sedang memegang handphone dan dalam anggapan saya, sosok pria tersebut adalah Bondan, karena dalam novel ini, Bondan diceritakan sebagai penggemar gadget.




Widia Ratna J
Broadcast

02C070804